Desain Arsitek Jogja

Selamat datang di blog Desain Arsitek Jogja. Jangan lupa kunjungi website kami di : http://desainarsitek.net/. Terimakasih.

31 March 2014

Tips Penggunaan Lampu Untuk Interior Rumah

Anda sedang membangun rumah baru atau berencana untuk merenovasi rumah? Ada baiknya jika anda memperhatikan pencahayaan buatan di rumah anda, karena pencahayaan yang baik tentu sangat mendukung interior ruangan, baik dari segi fungsi ataupun estetika. Disamping itu, pemilihan lampu yang tepat akan menghemat biaya listrik yang Anda keluarkan tiap bulannya.

Desain Ruang Tamu Minimalis Etnik karya Desain Arsitek Jogja

Disini akan kami jelaskan beberapa tips untuk pencahayaan dalam ruang-ruang di rumah anda. Dan ada baiknya jika anda berdiskusi dengan desainer interior atau arsitek untuk lebih rincinya.

1. Ruang Tamu
Ruang tamu adalah cerminan dari pemilik rumah, penataan pencahayaan sangat penting disamping penataan lay out ruangan dan furniturenya. Pencahayaan ruang tamu sangat penting dan diperlukan saat rumah kita kedatangan tamu. Aktivitas tamu dan pemilik rumah merupakan kegiatan yang detail dan membutuhkan penerangan yang maksimal. Untuk itu diperlukan penerangan yang merata ke seluruh ruang. Namun ketika ruang tamu sedang tidak digunakan, ada baiknya menggunakan penerangan setempat, seperti lampu dinding, lampu duduk, atau standing lamp. Kesimpulannya, diperlukan dua jenis penerangan di ruang tamu, yakni penerangan merata dan penerangan setempat.

2. Ruang Keluarga
Ruang keluarga adalah ruang inti dalam suatu rumah tinggal. Ruang keluarga biasanya terletak di tengah-tengah rumah. Kegiatan di ruang keluarga sangat kompleks, mulai dari menonton tv, membaca, menulis, berbincang-bincang, hingga makan dan minum. Bisa dibilang semua kegiatan dari seluruh ruangan rumah bisa dilakukan di ruang keluarga, kecuali kegiatan di kamar mandi dan ruang cuci.

Pencahayaan di ruang keluarga sangat kompleks juga. Penerangan merata, penerangan searah dan penerangan setempat diperlukan dalam ruangan ini. Penggunaan lampu yang menerangi seluruh ruangan adalah hal yang utama. Pemakaian lampu searah; misal untuk penerangan hiasan-hiasan, lukisan, atau foto-foto keluarga juga akan menambah estetika. Ditambah lagi penempatan lampu duduk, standing lamp dan lampu dinding yang matching dengan interior ruang akan memberikan kesan yang “lebih” dalam ruang keluarga anda.

Desain Ruang Keluarga Minimalis karya Desain Arsitek Jogja
3. Ruang Tidur
Ruang yang aktivitas utamanya adalah istirahat. Jadi penggunaan lampu untuk pencahayaan di ruangan ini tidak terlalu fokus pada penerangan merata. Penerangan terarah dan setempat akan lebih memaksimalkan aktivitas. Penempatan lampu yang perlu diperhatikan adalah pada spot-spot seperti samping bed (lampu duduk), almari rias (lampu halogen), dan almari pakaian. Penempatan lampu-lampu di area ini akan memaksimalkan ruang dalam lingkup sebagai tempat istirahat. Penggunaan hidden lamp (slim lamp) yang diletakkan dibalik trap plafon juga menarik ketika lampu utama dimatikan saat waktu tidur.

4. Dapur
Ruangan ini membutuhkan ketelitian yang tinggi. Hal ini disebabkan kegiatan seperti mengiris sayur, menyalakan kompor, dan kegiatan-kegiatan “berbahaya bila tidak berhati-hati”. Selain penggunaan penerangan merata, juga memerlukan penerangan setempat. Fungsinya untuk menerangi bagian-bagian yang digunakan untuk kegiatan diatas. Misalnya, penempatan slim TL pada bawah kitchen set juga akan membantu aktivitas memasak, selain menambah estetika pastinya. Pemasangan instalasi lampu bisa disetting bersamaan dengan pemasangan instalasi stop kontak untuk kulkas, magic jar, ataupun blender. Juga untuk pemasangan cooker hood, yang biasanya juga sudah terpasang lampu set didalamnya. Pemilihan lampu dalam kitchen set juga perlu diperhatikan, antara warna sinar dan gelap terangnya. Pemakaian watt besar akan terasa panas karena jarak lampu yang dekat juga atmosfer kitchen yang memang panas. Pemasangan instalasi lampu perlu diperhatikan agar rapi, sehingga kabel-kabel tidak mengganggu pandangan.

Desain Kitchen Set Minimalis karya Desain Arsitek Jogja
5. Ruang Makan
Sama seperti dapur, kegiatan di ruangan ini memerlukan ketelitian yang tinggi. Pencahayaan setempat yang terang; seperti penggunaan lampu gantung diatas meja makan sangat dianjurkan. Selain untuk penerangan utama saat aktivitas makan, juga bisa menambah estetika, apalagi ditambah dengan adanya lampu dinding atau standing lamp di sekitar meja makan. Pada dasarnya untuk pemilihan warna tergantung selera. Namun, ada baiknya menyesuaikan dengan tema interior ruangnya. Perbedaan warna antara lampu gantung dan lampu utama plafon akan memberikan nuansa yang berbeda. Kesan cozy, hangat, dengan penerangan kekuning-kuningan biasanya menjadi idola orang-orang saat ini.

6. Kamar Mandi
Aktivitas yang dilakukan di kamar mandi paling ideal dengan menggunakan penerangan merata.Yang menjadi perhatian disini adalah letak penempatan dan dudukan atau kerudung lampu. Jangan sampai lampu terkena cipratan air atau kemasukan air dalam fittingnya. Hal ini dapat mengakibatkan konsleting. Selain itu lampu bisa pecah akibat pemuaian kaca jika terkena cipratan air. Perlu diketahui juga, kamar mandi yang baik haruslah cukup untuk sirkulasi udara dan cahaya. Maka selain cahaya buatan (lampu), kamar mandi perlu cahaya alami agar suhu dan kelembaban terjaga. Aliran udara juga diperlukan untuk menyalurkan uap air dan bau.

7. Ruang Sirkulasi
Ruang Sirkulasi adalah ruang penghubung antar ruang. Bisa berupa selasar, lorong, atau sekedar bagian dari ruang yang mungkin mempunyai perbedaan level, warna, atau pola lantai. Ruang sirkulasi mewadahi aktivitas perjalanan antar ruang. Sehingga penerangan yang dibutuhkan adalah penerangan secukupnya secara aman. Baik itu penerangan merata, terarah atau setempat. Ketiga jenis penerangan ini dapat diaplikasikan dalam ruang sirkulasi ini.

8. Ruang-ruang Penunjang
Yang dimaksud dengan ruang penunjang adalah teras, balkon, taman, garasi, gudang dsb, dimana kegiatan yang dilakukan seakan terpisah dengan aktivitas dalam rumah. Penerangan dalam ruang-ruang ini menyesuaikan kebutuhan saja dan tidak terlalu mutlak untuk penerapannya secara fungsional. Seperti halnya untuk halaman dan taman, penggunaan penerangan lebih diutamakan pada estetika daripada fungsinya.

Sumber : dari berbagai sumber.

No comments:

Post a Comment